Muhammad Malik Rondesha siswa Kelas XI IPS 3 Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 MODEL Kota Bengkulu tidak mengurungkan semangat juangnya dalam mengukir prestasi walau di masa pandemi covid-19 ini, dia berhasil mengharumkan nama baik almamaternya pada kejuaran Pencak Silat STIE Cup Regional se-Sumatera yang di adakan pada tanggal 13-18 Februari 2021 di GOR Alam Kerinci Kota Sungai Penuh Kabupaten Kerinci Provinsi Jambi.
Kegiatan kejuaraan ini diadakan sekali dalam satu tahun secara rutin, dengan tujuan mencari bibit unggul di bidang pencak silat untuk masa yang akan datang dan sebagai sarana mewariskan budaya leluhur. Pada Tahun 2021 ini peserta kejuaraan Pencak Silat STIE Cup Regional Se-Sumatera diikuti sebanyak 504 peserta dari seluruh provinsi yang ada di Sumatera. Kelas yang dipertandingkan dalam kejuaraan ini adalah semua kelas, dari kelas A sampai dengan H.
Muhammad Malik Rondesha, meraih Medali Emas dalam kelas A yang terdiri dari gabungan kategori dewasa dan remaja, kemudian disusul oleh Doni Saputra meraih medali Perak (Jambi) dan Toby Fadrehan meraih Perunggu (Sumatera Barat). Selanjutnya Muhammad Malik Rondesha akan mempersiapkan diri untuk kejuaraan selanjutnya yaitu POPNAS yang akan diadakan di Palembang.
“Tidak ada jalan pintas menuju juara, berlatih dan terus berlatih. Saya akan mempersiapkan diri semaksimal mungkin untuk meraih target juara di event nasional selanjutnya. Hal yang saya raih saat ini juga berkat support pihak Madrasah, pelatih saya Deo Ramadhana dan pembina Ekstrakurikuler Pencak Silat Tapak Suci, yaitu Bapak Maranaek Siregar, M.Pd.I., yang selalu mendukung untuk melaksanakan latihan intensif walau dalam keadaan pandemi seperti ini,” ujar pesilat andalan MAN 1 Kota Bengkulu ini.
Terpisah, Kepala MAN 1 Model Kota Bengkulu, Faisal Abdul Aziz, M.Ag., yang di dampingi oleh Wakil Kepala Bidang Humas, H. Julisman, M.Pd.I., mengucapkan selamat kepada ananda Malik yang telah mengharumkan nama MAN 1 Model Kota Bengkulu dan beliau berpesan bahwa teruslah berlatih dan jangan pernah puas, lebih baik mandi keringat ketimbang gagal di medan laga. (Julisman)
